Seorang Montir Sepeda Motor Nekat Jual Beli Buah Naga

By jerrybrand,

Yanto Welem Nenohai (33) yang kesehariannya bekerja sebagai montir sepeda motor pada bengkel miliknya sendiri di Desa Ofu Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, nekat membeli semua hasil buah naga pada kebun produktif Kuiltit Desa Kiubaat, binaan Yayasan TLM pada rabu 06 Februari 2019.

Awalnya pria tiga anak ini membeli dua buah naga untuk dimakan. Karena rasanya manis dan warna buah yang menarik, Yanto kemudian iseng-iseng memuat beberapa gambar buah naga dan foto dirinya saat memakan buah naga pada akun facebooknya.

“beta hanya foto untuk muat di facebok tapi mereka pesan jadi beta beli untuk kirim” ucap Yanto. Disitulah dia mendapat komentar dan pesananan lewat inbox oleh beberapa kenalan mitra orderan alat motor di Kupang.

Walaupun baru pertama kali mencoba untuk menjadi penjual-beli buah naga, suami dari Feni Talan ini mengaku dirinya berani membeli 30 kg buah naga dengan harga Rp. 50.000/kg karena sangat yakin akan mendapat penawaran yg baik oleh pembeli nanti karena cita rasa buah naga Kiubaat yang pernah dimakannya itu benar-benar memiliki cita rasa jauh berbeda dan jauh lebih manis dari buah naga yang pernah ia makan sebelumnya di tempat lain.

Selain warna dan cita rasa, Yanto tertarik dengan cara budidaya buah naga di kebun produktif “Kuiltit” Desa Kiubaat dengan sistem organik yang hanya menggunakan cirit ternak dan bukan pupuk kimia.

“Beta suka karena ini tdak pakai pupuk kimia jadi rasanya enak dan bisa simpan lama”. Lanjut Yanto, kepada anggota kebun produktif Kuiltit Desa Kiubaat dan Fasilitator Yayasan TLM seusai panen Buah naga di lokasi kebun ia menyatakan, apabila pemasaran pertamanya berhasil maka dirinya berjanji menjadi mitra tetap dan akan kembali membeli langsung di lokasi dengan harga yang jauh lebih baik.(@defrid)

  Tags:
  Comments: None

Rayakan HUT ke-11 BPR TLM Sudah Delapan Kali Meraih Predikat BPR Terbaik Tingkat Nasional

By jerrybrand,

Bank Perkreditan Rakyat Tanaoba Lais Manekat (BPR TLM), merayakan hari ulang tahunnya yang ke-11, bertempat di aula Yayasan TLM (Jumat, 01/02/2019), mengundang sejumlah tokoh baik pemerintah, dewan komisaris, dewan direksi, karyawan-karyawati TLM Group juga tokoh masyarakat.

Robert P. Fanggidae, Direktur Utama BPR TLM ketika memberikan sambutannya pada kesempatan itu menyatakan, hingga saat ini BPR TLM masih menjadi BPR terbesar di NTT dan sudah delapan kali menjadi BPR Terbaik Tingkat Nasional menurut majalah InfoBank. Hal ini dapat tercapai karena dewan direksi benar-benar focus pada transformasi SDM yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan daya saing di masyarakat dan pelayanan kepada nasabahpun menjadi lebih baik.

“Yang terbaru dari BPR TLM ya, kita berhasil lolos dari peraturan OJK tentang Rasio Kecukupan Modal mencapai 12 persen, bahkan dalam empat bulan kita mampu mengumpulkan dana Rp. 7,6 milliar. Modal awal kita Rp. 1,5 milliar tapi pada akhir tahun per Desember 2018 kita tutup dengan total 221 milliar”, Ungkap Pak Robert.

Ia mengakui, semua kesuksesan itu dapat tercapai atas campur tangan Tuhan semata disertai kerja keras juga manajerial yang benar dari semua team.

Tingkat penguasaan pasar BPR di NTT pun masih kurang, dimana dari total asset Rp 36 triliun, asset BPR hanya Rp 685 milliar sehingga tantangan bagi BPR TLM untuk mengembangkan berbagai program seperti tabungan bebas biaya administrasi, pinjaman dengan bunga bersaing, deposito dengan bunga menarik.
Tidak hanya itu, beberapa kegiatanpun dilakukan oleh BPR TLM untuk mendukung gereja seperti, lomba paduan suara, penghijauan dan lainnya.

Ke depannya, lanjut Pak Robert, BPR TLM akan membangun kerjasama dengan UMKM dalam pengelolaan kelor sebagai jawaban atas tantangan yang diberikan oleh gubernur NTT.

Dalam kesempatan itu, turut hadir gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat merayakan ulang tahun BPR TLM ke-11.

“Saya mengapresiasi kinerja BPR TLM yang sekarang sudah berumur 11 tahun karena mendirikan sebuah bank itu tidak mudah, saya punya pengalaman itu. Oleh karena itu bank harus jual kepercayaan” tutur pak Viktor ketika menyampaikan sambutannya.

Ia menambahkan, peran BPR TLM dalam peningkatan ekonomi masyarakat di provinsi NTT sangatlah besar. Dengan motto yang sangat baik yakni “melayani dengan kasih”, BPR TLM mempunyai peluang pelayanan yang masih sangat luas karena tingkat kemiskinan di NTT masih sangat tinggi.

Gubernur NTT yang baru terpilih itupun berharap ada kerjasama baik dari BPR TLM dan pemerintah agar bergandengan tangan, bersatu dan bergerak bersama membangun NTT.
Selain ibadah syukur perayaan HUT BPR TLM ke-11 tersebut, donor darah pun digelar sebagai aksi sosial yang rutin dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Donor darah yang dilaksanakan pada hari Sabtu (2/2/2019) di aula Yayasan TLM dengan thema “Setetes Darah Sejuta Harapan” tersebut digelar atas kerjasama BPR TLM dan PMI dengan mengundang karyawan-karyawati BPR TLM, Yayasan TLM, KSP TLM Koperasi Konsumen TLM beserta keluarga juga para nasabah dan masyarakat lainnya.(*tlmfoundation).

  Tags:
  Comments: None