Pemuda Kiubaat dan Siswa-siswi Swadaya Bantu Perbaiki Bendungan & Pompa Hydram di Kali Oeupun-Desa Kiubaat

04 Jul, 2019

Terlihat begitu antusias, tujuh orang pemuda turut serta membantu dalam pekerjaan perbaikan bendungan di Oeupun wilayah Dusun 01 Desa Kiubaat, kecamatan Amanuban Selatan, kabupaten Timor Tengah Selatan, selama dua hari pada Rabu dan Kamis, pekan lalu.

Selain karna terikat sebagai rumpun keluarga besar dari anggota kelompok Kuiltit binaan Yayasan TLM yang selama ini memanfaatkan air dari bendungan untuk bercocok tanam, mereka juga menyadari bahwa keberlanjutan dari program kebun produktif ini kedepan adalah bagian dari mereka kaum muda sebagai generasi penerus dan tulang punggung pembangunan di Desa Kiubaat dan kampung Oeupun pada khususnya.

Perbaikan bendungan ini dilakukan, pasalnya bendungan yang sudah dibangun oleh Yayasan TLM sejak tahun 2016 ini diterjang banjir saat musim hujan pada bulan Januari dan Februari 2019 lalu.

Bendungan tersebut dibangun dengan maksud menciptakan elevasi yang cukup bagi instalasi pompa hydram yang digunakan untuk memompa air dari sungai ke lokasi kebun produktif maupun ke-dua sekolah, yakni SD GMIT Oeupun dan SMP Negeri Kiubaat yang lokasinya berdekatan dengan lokasi Kebun Produktif Kuiltit binaan Yayasan TLM.

“Bendungan ini sangat penting bagi petani binaan kita dan juga para siswa di sekolah karena bendungannya baik dulu baru bisa pompa air pakai hydram ke kebun dan sekolah. Kalua rusak, mereka tidak bisa siram tanaman.” Jelas Defrid Banu, Fasilitator Pertanian Yayasan TLM yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.

Iapun mengisahkan, pekerjaan tersebut dimulai dari pengumpulan batu kali dan pasir ke lokasi bendungan, pengisian batu ke bronjong, perbaikan badan bendungan menggunakan campuran semen hingga perbaikan instalasi saluran pipa ke bak-bak penampungan yang ada di lokasi sekolah (SD & SMP), maupun lokasi kebun produktif.

Disela-sela pekerjaan, fasilitator dan Staf air Yayasan TLM yang bertugas mendampingi pekerjaan mencoba menagajak kaum muda untuk kedepannya bisa terlibat dalam rutinitas kegiatan kebun produktif.

“Saya juga ajak mereka (pemuda_red), untuk bergabung dengan kita atau kalua bisa bentuk kelompok pemuda tani, nanti kita dari Yayasan TLM kasih pendampingan teknis sehingga pemuda juga mulai bergerak dan berkembang” kata Defrid.

Defridpun menyebutkan, dari ke-tujuh pemuda yang dengan sukarela membantu pekerjaan perbaikan bendungan tersebut, satu diantaranya merupakan penyandang disabilitas daksa.

Pemuda yang enggan menyebutkan namanya tersebut sangat rajin dan tidak kalah giatnya dalam mengumpulkan serta memikul batu kali dengan menggunakan karung plastik seperti yang terlihat pada gambar diatas.

Selain pemuda, Kegiatan ini juga dibantu oleh siswa-siswi SMP Negeri Kiubaat dan siswa kelas empat, lima dan enam SD-GMIT Oeupun didampingi oleh beberapa guru sebagai pemanfaat program air Yayasan TLM.

Semua terlihat semangat bekerja mengumpulkan batu di sekitar lokasi bendungan sebagai bagian dari partisipasi dalam pemeliharaan instalasi pompa hidram ke lokasi SD dan SMP yang sudah diresmikan pada 2017 lalu.

“anak-anak semangat karena apabila hidram terganggu, setiap pagi mereka harus mengambil air di kali menggunakan jerigen untuk keperluan kamar mandi, cuci tangan dan siram tanaman disekitar lingkungan sekolah” kata Gustaf Dominggus Siki, S.Pd Kepala Sekolah SMP Negeri Kiubaat di sela-sela pekerjaan tersebut.

Iapun berharap pekerjaan bendungan tersebut cepat selesai dan apabila air kembali mengalir normal, ia meminta fasilitator TLM untuk membantu mengatur pembagian air secara merata baik di lokasi kebun

Be the first to write a comment.

Your feedback