YAYASAN TLM GMIT FASILITASI BIMTEK PERANGKAT DESA BARU SE-KECAMATAN BATU PUTIH-TTS

30 Sep, 2020

Sebanyak 52 orang perangkat desa baru dari dari lima desa di wilayah Kecamatan Batu-Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan, mengikuti kegiatan Pembekalan Teknis dan Pembinaan Perangkat Desa pada Kamis (3/9/2020) pekan lalu.

Bimbingan Teknis (BIMTEK) sehari tersebut di helat di Aula kantor Camat Batu Putih atas kerjasama pemerintah kecamatan dengan Yayasan Tanaoba Lais Manekat (YTLM), yang menghadirkan tenaga ahli desa (TA) tingkat Kabupaten TTS sebagai pemateri utama.

Camat Batu Putih, Drs. Agustinus F.N. Mallo Ketika memberikan sambutan pada acara pembukaan BIMTEK tersebut mengapresiasi Yayasan TLM yang sudah beberapa kali bersedia bekerjasama untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan pelatihan di wilayahnya.

“Saya atas nama masyarakat dan pemerintah kecamatan Batu Putih memberikan apresiasi sekaligus berterimakasih kepada Pak Freand dalam hal ini Yayasan TLM yang memberikan perhatian lebih kepada kecamatan Batu Putih melalui kegiatan-kegiatan pelatihan maupun pemberdayaan lainnya”, ungkap bapak Camat yang akrab disapa Edy tersebut.

Lebih lanjut ia menyebutkan maksud dan tujuan BIMTEK tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas perangkat desa yang baru lolos seleksi sehingga dapat memahami dengan benar tupoksi masing-masing dalam menjalankan roda pemerintahan di desa agar dapat tercapai tujuan pembangunan yang sesungguhnya yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Iapun menyebutkan, peserta yang hadir adalah Sekretaris desa, para KAUR, KASIE dan Kepala Dusun dari lima desa yakni desa Benlutu, Oehela, Tupan, Oebobo dan Desa Hane. Sedangkan dua desa lain yakni Boentuka dan Tuakole masih dalam proses pelantikan perangkat desa sehingga akan di berikan BIMTEK apabila sudah siap.

Camat Edy pun berharap agar dengan adanya perangkat desa baru, ada pula energi positif yang baru di desa sehingga menjadi kekuatan untuk bergerak maju dalam menata pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat desa, juga meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang sering terjadi dalam pengelolaan keungan desa.

Adapun materi-materi yang diberikan pada BIMTEK tersebut sebagai bekal teknis bagi para perangkat desa yaitu; Tupoksi perangkat desa, Pengelolaan Keuangan Desa sesuai Permendagri No. 20 Tahun 2018, Perencanaan Pembangunan Desa dan Simulasi Penatausahaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

Freand Teddy Neno sebagai salah satu pemateri kegiatan mewakili Yayasan TLM ketika memberikan sambutan menyatakan harapanya agar sekembalinya para peserta dapat memahami tugas dan fungsi masing-masing sesuai amanat undang-undang yang berlaku.

“Teman-teman perangkat yang baru ini berbeda dari sebelumnya karena lolos tahapan seleksi, bukan dipilih oleh desa sehingga standar kerja yang dipatok lebih tinggi sehingga kita berharap melalui simulasi pengisian format buku desa sehingga dapat lebih memahami dan telaten dalam menyusun dokumen pelaksanaan anggaran secara efektif dan efisien” ujar Freand mengharapkan.

Sedangkan mengenai pelaksanaan kegiatan yang melibatkan banyak orang di masa pandemic covid-19, Freand menyatakan, setiap kegiatan Yayasan TLM selalu menerapkan protocol kesehatan yang dianjurkan.

“kita selalu ikut protocol kesehatan, bahkan Yayasan TLM pada bulan sebelumnya mengalokasikan sejumlah dana untuk menyediakan lima paket APD ( alat pelindung diri) bagi lima kecamatan binaan yang terdiri dari 2 buah alat cuci tangan, 1 buah thermo-scanner, dan 1000 buah masker bagi setiap kecamatan, termasuk kecamatan Batu Putih juga dapat”, sebutnya.

Salah satu peserta pelatihan, Aplonia Maubanu, Kaur Keuangan dari Desa Tupan mengaku, ia sangat senang bisa mengikuti BIMTEK tersebut disaat desa-desa lain belum memperoleh pelatihan serupa sehingga ini akan menjadi bekal bagi dirinya dan kawan-kawan perangkat lainnya dalam melaksanakan pelayanannya di desa.

“saya bersyukur baru dilantik tapi sudah diberikan pelatihan khususnya tentang pengelolaan keuangan berdasarkan regulasi terbaru Permendagri 20, itu cukup membantu saya dalam mengelola keuangan desa” tutur Aplonia. *Ona.

Be the first to write a comment.

Your feedback