Selama 3 hari berturut-turut, Sejak Jumat (2/4/2021) sampai Minggu (4/4/2021), Hampir sebagian besar wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur diterpa badai siklon tropis seroja.

Curah hujan yang sangat tinggi dengan kecepatan angin mencapai 85 KM/h tersebut mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor dimana-mana sehingga menelan korban jiwa, dan mengakibatkan kerugian materi bahkan mengisahkan trauma dan duka bagi sebagian besar masyarakat NTT yang terdampak bencana tersebut.

Puncak badai siklon tropis seroja terjadi pada 5 April 2021 tengah malam,  menghantam hampir semua area di NTT  dan mengakibatkan kerusakan berat infrastruktur. Banyak orang mengungsikan diri ke bangunan – bangunan yang lebih aman seperti gereja dan bangunan besar lainnya.

Terdapat 12 Kabupaten/Kota di NTT yang diterjangBadai Siklon Tropis Seroja yakni; Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.

Wilayah-wilayah terdampak Bencana tersebut termasuk dalam wilayah layanan Yayasan TLM-GMIT selama ini (seperti; Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, Rote Ndao, Alor, Sumba Timur dan Ende).

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun hingga Rabu malam (7/4), total korban jiwa di beberapa kabupaten dan kota terdampak berjumlah 138 jiwa. Rincian korban meninggal dunia tersebut, yaitu Kabupaten Flores Timur 67 jiwa, Lembata 32, Alor 25, Kab. Kupang 5, Malaka 4, Sabu 2, Ngada 1, Ende 1 dan Kota Kupang 1.  Sedangkan hilang, total dari laporan pertemuan koordinasi berjumlah 61 jiwa. Rincian sebagai berikut Kabupaten Lembata 35, Alor 20 dan Flores Timur 6. Sementara itu, kerugian material di sektor perumahan berjumlah 1.114 unit dengan rincian rusak berat 688 unit, rusak sedang 272 dan rusak ringan 154.  Dalam hal ini upaya penanganan darurat seperti pencarian dan evakuasi korban, pelayanan warga dipengungsian, pendistribusian bantuan, pendataan maupun pembukaan akses yang terisolisasi terus dan masih dilakukan. 

Sebagai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang ada dan melayani di NTT, Yayasan TLM-GMIT turut prihatin bagi semua korban bencana alam yang terjadi dan menyatakan siap menjadi Lembaga Mitra untuk Penyaluran Bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana Doa dan Dukungan dari semua Lembaga donor, Individu ataupun simpatisan bagi warga NTT, sangat kami harapkan bagi pemulihan Propinsi NTT.