Pada tahun 2023 Yayasan TLM membuka usaha peternakan babi di desa Tunfeu, Kabupaten Kupang. Pembentuk usaha ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan anakan babi untuk program penggemukan babi di mitra binaan Yayasan TLM, juga permintaan akan daging babi yang terus meningkat terutama di kota Kupang dan sekitarnya.
Terletak pada lahan seluas 1,3 Ha usaha peternakan di Tunfeu dibagi menjadi 3 bagian :
Adalah usaha pemeliharaan babi dari usia 6 minggu (Starter) sampai
usia 5-6 bulan (Finisher). Selama masa pemeliharaan babi diberi
pakan olahan (Mixed) yang dibeli dari produsen pakan ternak
nasional sehingga pertumbuhan babi maksimal dan terukur. Setelah
babi mencapai fase Finisher maka bisa dijual atau di porting untuk
mendapatkan daging.
Adalah usaha pemeliharaan babi pada fase finisher dimana babi
diperuntukan sebagai induk dan pejantan kemudian dikawinkan untuk
mendapatkan anak dari hasil perkawinan tersebut. Pemeliharaan babi
indukan dan pejantan hampir sama caranya hanya jenis pakan yang
diberikan berbeda dalam kandung gizi pakannya. Untuk mendapatkan
anakan babi yang berkualitas unggul maka pemilihan indukan dan
jantan harus memperhatikan jenis babi dan urutan generasinya.
Indukan babi akan menghasilkan 10 -15 ekor anak babi minimal 2
kali dalam 1 tahun. Saat ini ranch Tunfeu memelihara 20 ekor induk
babi yang dalam masa produktif dan menghasilkan anakan babi yang
sudah dijual juga digunakan sebagai penggemukan
Salah bagian dalam usaha peternakan di Tunfeu adalah pengolahan daging ternak, yaitu bagian yang menghasilkan produksi olahan daging babi yang sudah melewati tahapan proses pengolahan dimulai dari pemotongan, pembersihan, produksi daging sesuai jenis olahan, pengepakan sampai pada pendistribusian produk.
Proses pengolahan ini dilakukan dalam bangunan khusus yang terjaga kebersihan dan kesehatannya. Dikerjakan oleh tenaga kerja yang terlatih dan professional. Produk-produk olahan daging meliputi beberapa jenis, antara lain :
Produk olahan daging babi ini dijual langsung kepada konsumen melalui toko daging “Mama Sayang” yang terletak di kota Kupang, juga menerima pesanan sesuai keinginan konsumen.
Sampai saat ini usaha peternakan babi di desa Tunfeu berjalan dengan baik dan menerapkan protocol kesehatan (Biosecurity) yang ketat untuk mencegah penularan sakit penyakit ternak baik dari luar maupun dari dalam dan memastikan bahwa daging yang dijual terjaga kualitasnya.